Ada seruan untuk mengeluarkan fatwa golput, alasannya kalau orang tidak memilih itu banyak itu akan mengancam dan merugikan negara. Bagaimana pandangan Hizbut Tahrir tentang masalah ini? Yang pertama, undang-undang pemilu sendiri menyebut bahwa memilih itu hak bukan kewajiban. Orang yang punya hak itu kan dia bisa menggunakan atau tidak, namanya juga hak. Jadi bagaimana mungkin hak itu dihukumi haram ketika orang itu tidak mengambilnya. Misalnya begini, Anda punya hak dapat gaji dari kantor, lalu anda tidak ambil, bagaimana dikatakan bahwa anda telah melakukan sesuatu yang haram, itu kan hak. Jadi, fatwa haram golput itu sendiri menurut saya secara filosofis itu sudah bermasalah, kecuali kalau memilih itu kewajiban maka ketika dia tidak tunaikan kewajiban bisa jadi disebut haram. Kedua, terkait dengan pengertian memilih itu sendiri. Memilih tidak memilih itu kan memilih. Jadi, adalah hak juga setiap orang untuk menggunakan hak pilihnya itu dalam segala bentuk yang dia memang pilih. Termasuk ketika dia tidak memilih, itu juga adalah pilihan. Makanya kan sifatnya itu hanya seruan, orang boleh datang boleh tidak. Yang tidak datang juga nggak apa-apa, nggak bisa dipaksa. Ketika dia masuk ke bilik suara, dia memilih atau tidak memilih, itu juga pilihan. Kemudian yang ketiga, bahwa sekarang ini berkembang fenomena golput di mana-mana. Di pilkada itu sampai 45%, 47 %, angka yang sangat tinggi. Itu harus dipahami secara lebih mendalam. Jangan-jangan itu merupakan refleksi dari apatisme politik masyarakat melihat bahwa proses politik itu tidak memberikan efek apa-apa terhadap kehidupan mereka. Bagaimana anggapan, kalau masyarakat itu tidak memilih dan itu jumlahnya banyak, ini akan mengancam negara dalam pengertian proses politik dalam negara? Bahwa itu mengancam, saya juga tidak mengerti ancaman dalam bentuk apa? Kalau katakanlah memang betul masyarakat itu pada akhirnya memang lebih banyak tidak memilih, itu sebenarnya menunjukkan bahwa sistem politik itu sudah tidak berjalan. Nah kalau kembali kepada konsep kedaulatan rakyat, maka sebenarnya rakyat itu harus memegang kendali untuk perubahan. Berarti sistem ini juga tidak bisa mengabsorps apa yang dimaksud dengan kehendak rakyat itu. Nah, kehendak rakyat itu harus kemudian dibaca dalam bentuk yang lain. Artinya bukan dalam bentuk pemilihan-pemilihan seperti itu. Kemungkinan menghendaki sebuah perubahan yang lebih mendasar. Menurut saya, ini tidak bisa dianggap sebagai ancaman, karena berarti rakyat menghendaki sesuatu yang lebih baik. Jadi, bagaimana rakyat yang menghendaki keadaan yang lebih baik kok dianggap mengancam kelangsungan negara. Bagaimana pandangan Hizbut Tahrir tentang pemilu ini? Hizbut Tahrir sendiri memandang bahwa pemilu itu adalah wakalah. Dari konsep wakalah ini ada empat unsur yang penting: wakil, muwakil–orang yang memilih wakilnya itu, ijab qabul, dan amal atau kegiatan apa yang diminta muwakil kepada wakil melakukannya. Nah dari empat unsur itu, ada satu yang paling penting, yaitu amal atau kegiatan apa yang akan dilakukan wakil atas perintah muwakilnya itu. Amal itulah yang akan menentukan apakah wakalah ini bisa dikatakan islami atau tidak. Kalau perbuatannya itu benar sesuai dengan akidah dan syariat Islam maka wakalah ini Islami, tetapi kalau tidak maka ini tidak Islami. Nah kalau mau dibuat fatwa, sebenarnya konteksnya harus ini. Yaitu, fatwa bahwa orang itu harus menjalankan wakalah ini dengan benar, kalau tidak benar maka haram. Nah itu bagus. Misalnya, yang memilih wakil yang justru akan melanggengkan sistem sekularisme. Jadi, dalam pandangan Hizbut Tahrir, seharusnya fatwa itu adalah fatwa kewajiban bagi caleg untuk menerapkan syariat Islam? Ya, itu. Jadi haram untuk memilih wakil rakyat yang justru melanggengkan sekularisme. Nah itu baru pas. Jadi bukan fatwa golput. Kalau fatwa golput kan seolah-olah kemudian wajib memilih, apapun pilihannya. Padahal kan, dalam pilihan itu bisa benar bisa salah. Ada tudingan ketika Hizbut Tahrir misalkan tidak ada pilihan, kemudian tidak memilih, ini dianggap apolitis atau apatis terhadap kondisi politik yang ada dengan menggunakan kaidah akhofud-dhororoin, mengambil dhoror yang lebih ringan, bagaimana pandangan Hizbut Tahrir? Pertama, Hizbut Tahrir tidak pernah mengatakan golput. Hizbut Tahrir dalam pernyataan resminya mengingatkan kepada rakyat untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar. Yaitu kalau memilih yaitu memilih partai yang baik, yang berasas Islam dengan tujuan tegaknya syariah dan Khilafah, tercermin dalam konsepnya, tercermin dari kinerja kesehariannya, anggotanya dan sebagainya. Kedua, ketika orang itu punya pilihan politik itu tidak bisa dikatakan apolitik, justru dia itu mengerti politik. Karena pilihannya itu didasarkan pada pengetahuan politik dan sikap politik. Bahwa dia tidak mau terus menerus terjerumus kepada sistem yang sekularistik ini. Nah, akhofud-dhororoin, itu kaidah yang menurut saya, kaidah yang lantas disalahgunakan secara semena-mena. Dalam arti begini, selalu akhirnya dipertimbangkan bahwa intinya itu maslahat. Karena berdasarkan kaidah yang asalnya memang baik lantas itu digunakan untuk seluruh keadaan. Misalnya begini, dulu antara Gusdur dan Megawati, berdasarkan kaidah akhofud-dhorooin lalu memilih Gusdur, karena katanya Megawati lebih dhoror, Gusdur lebih akhof—ringan—dhorornya. Nah ketika Gusdur sudah terpilih, kemudian Gusdur harus diturunkan tapi konsekuensinya Megawati naik karena katanya dhoror Gusdur itu lebih besar dari dhorornya Megawati. Akhirnya kan jumpalikkan begitu, nggak pernah ada satu sikap yang tegas. Karenanya maka menurut saya, sikap itu harus didasarkan pada dasar ideologi yang tegas lebih dulu. Artinya kemaslahatan itu, kalau dalam pandangan Islam harus dinilai dari kepentingan syariah Islam, begitu? Iya. Aktivitas Hizbut Tahrir sekarang misalkan berkampanye ingin merubah masyarakat menegakkan syariat Islam, itu juga aktivitas politik? Aktivitas politik itu tidak berarti ada di parlemen, tapi mengoreksi penguasa itu adalah aktivitas politik, kemudian mendidik umat itu juga aktivitas politik. Kalau kita kembali kepada empat fungsi partai politik itu, representasi itu hanya salah satu saja, selain edukasi, artikulasi dan agregasi. Jadi kalau kaitannya dengan Hizbut Tahrir, Hizbut Tahrir melakukan tiga dari empat. Jadi tidak bisa, bagaimana Hizbut Tahrir disebut apolitik. (li-hti)
Senin, 26 Januari 2009
Fatwa haram terlibat dalam Sistem Sekuler
Kamis, 22 Januari 2009
Surat Ummu Taqi dari Gaza
Akhwat dan Ikhwan sekalian yang saya cintai, pada kesempatan ini saya ingin mengirimkan salam dari akhwat dan ikhwan di Gaza. Dengarlah situasi yang kami hadapi dan ceritakan ini pada semua orang yang anda kenal dan tidak anda kenal.
Ketika Zionis menyerang kami tanggal 27 Desember 2008, sebenarnya mereka tidak hanya menyerang Hamas, dan kaum muslimin di Gaza, tapi mereka menyerang umat Islam keseluruhan. Mereka menyerang Islam dengan harapan bahwa mereka akan dapat melemahkan dan akhirnya menghancurkan Islam dan umat Muhammad SAW.
Dan mereka tidak akan pernah berhenti di sini. Mereka ingin merampas Al Aqsa yang kita cintai, mereka ingin Tepi Barat dan percayalah kepadaku jika saya katakan bahwa mereka ingin seluruh Timur Tengah.
Namun mereka tidak akan pernah berhasil. Mereka tidak akan pernah bisa memadamkan cahaya Allah. Insya Allah.
Situasi yang kami hadapi ini sungguh-sungguh mencekam tetapi Iman kami masih kuat Alhamdulillah, walaupun kami tidak memiliki air, dan apabila memang ada, maka air itu sudah tercemar dan mengandung penyakit. Kami tidak memiliki uang untuk membeli air mineral. Apabila kita menemukan uang untuk membeli dari penjualnya maka sangat berbahaya bagi kami untuk bepergian untuk mendapat pasokan air yang baru. Kami tidak memiliki gas, dan kami sudah tidak memilikinya selama empat bulan terakhir. Kami memasak sedikit makanan yang kami masak dengan api yang kita telah pelajari untuk mempersiapkannya.
Semua pria disini telah kehilangan pekerjaannya. Saat ini mereka menghabiskan waktu di rumah. Suami saya dapat menghabiskan waktu sehari pergi dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mendapatkan air yang sangat kami perlukan. Dia biasanya kembali dengan tangan hampa. Tidak ada sekolah, tidak ada bank dimana kita dapat menarik uang. Hanya sedikit rumah sakit yang buka bagi orang-orang yang terluka. Anda selalu menyadari risiko yang akan anda hadapi ketika anda keluar rumah dan ketika Anda berada dalam ruangan. Mereka mengenakan jam malam kepada kami antara jam 1-4 sore. Mereka bilang, kita dapat keluar dengan aman untuk mendapatkan kebutuhan kami, tapi itu adalah dusta. Mereka seringkali punya kesempatan untuk menambah syuhada ke dalam daftar mereka.
Sehari kami makan nasi dan keesokan harinya kami makan roti. Daging dan susu adalah barang mewah. Mereka menggunakan bahan kimia di daerah-daerah perbatasan. Mereka tidak hanya membunuh kami dengan peluru dan tank-tank dan pesawat-pesawat B52, tetapi juga mereka membunuh kami secara perlahan dengan membuat anak-anak kami kelaparan, yang menyebabkan munculnya penyakit yang sulit digambarkan yang disebabkan bahan kimia itu dan mereka tertawa atas penderitaan kami yang berkepanjangan dan tak tertahankan ini.
Tapi atas semua hal ini kami diberitahu bahwa orang-orang berdemonstrasi di seluruh dunia. Masya Allah, kenyataan bahwa Anda pergi ke kedutaan-kedutaan besar dan meninggalkan rumah Anda benar-benar membuat kami merasa bahwa kami tidak sendirian dalam perjuangan ini.
Tapi Anda dapat pulang pada malam hari dan mengunci pintu. Kami tidak dapat melakukan itu. Saya harus meninggalkan rumah saya di lantai dua setiap malam dan tinggal dengan kakak saya di lantai dasar. Karena seandainya terjadi serangan, kami bisa cepat-cepat keluar dari lantai dasar.
Tetapi umat bertanya-tanya di manakah tentara kaum Muslim? Di manakah kemenangan? Dan di manakah pemimpin sejati kita yang akan menyelamatkan kita dari kematian? Di manakah tentara Salahudin Ayubi? Jangan berharap pada PBB, mereka mengakui Israel sebagai sebuah Negara pada tahun 1949 dan mengunci nasib kami menjadi seperti pada hari ini. Jangan menoleh ke Amerika atau Inggris, bukankah mereka yang menyerbu ummat Islam di Irak dan Afghanistan? Panggilah para tentara di Mesir, Syria, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan. Di manakah tentara Bangladesh, Negara-negara Teluk, Indonesia dan Libya? Apakah mereka cukup hanya menonton para wanita menjerit meminta pertolongan ketika musuh mengubur anak-anak kecil kami? Apakah kuping mereka tuli hingga tidak bisa mendengar jeritan saudaranya para ikhwan dan akhwat? Bukankah kami memiliki hak untuk makan dan minum dengan selamat dan aman. Bukankah kami juga punya hak untuk tertawa dan hidup dengan memiliki harapan?
Ya, kami lelah. Ketika kami mendengar suara roket dan bom dan melihat pesawat-pesawat yang terbang sangat rendah menghampiri gedung-gedung tempat kami berada, saya berteriak sementara anak-anak dan suami saya merasa putus harapan. Para ikhwan akan tahu seperti apa rasanya ketika merasa putus asa untuk bisa melindungi kehormatan dan kehidupan keluarga Anda. Ada sesuatu yang membunuh dia dari dalam. Kami sering bertanya-tanya kapan mereka akan menjual tanah kami dengan harga murah, apakah serangan ini akan merenggut nyawa seribu atau dua ribu orang. Kami masih menunggu dan melihat. Orang-orang Israel sudah merencanakan di tempat mana mereka akan buat pemukiman baru di Gaza. Seperti inilah keadaan kami.
Tapi dalam semua kejadian ini, tidak ada yang lain selain Allah SWT yang dapat menyelamatkan kami. Jangan lupakan kami karena saat ini Anda semua adalah yang kami miliki. Sedekah anda tidak kami terima, dan ketika mereka membuka perbatasan maka sedekah itu hanya diterima segelintir orang saja yang tidak tahu harus berbuat apa karena akan beresiko bagi hidup kami hanya untuk membeli makanan. Mereka akan membunuh siapapun, siapapun apakah dia adalah anak umur lima tahun yang sedang membawa makanan untuk keluarganya. Kami ingin hidup dari keringat kaum laki-laki kami, bukan dari keringat orang lain karena kami sedang sekarat.
Terus lakukan pekerjaan yang Allah perintahkan dan berdoalah untuk kemenangan yang akan segera datang dan menyelamatkan ummah di segala tempat. Insya Allah.
Semoga Allah SWT membuat kami teguh dalam din ini, selama masa perjuangan ini dan selama masa kemudahan. Ya Allah, berilah kemenangan kepada kami segera dan segeralah tegakkan kembali Islam sebagai otoritas yang dengannya kami hidup, Ya Allah, kirimlah kepada kami anak-anak Salahudin, bala tentara Islam untuk menyelamatkan ummat Muhammad SAW dari penindasan di mana kita hidup. Ya Allah lindungilah anak-anak kami dan usirlah kaum zionis dari tanah kami. Ya Allah, hari ini saksikanlah pada hari ini kami telah meminta pertanggung jawaban para pemimpin kami, kami berdoa semoga Engkau segera mengembalikan kepada kami seorang pemimpin sejati, seorang Khalifah. Amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudaramu Ummu TaqiSelengkapnya...